Ribuan orang mengantarkan SultanSepuhXIV PRA Arief Natadiningrat, ke perisitirahatan terakhirnya. Iring iringan tersebut panjangnya kira kira mencapai satu kilometer. Rombongan itu dimulai dari motoris di bagian depan, kemudian mobil patwal dari TNI, Polri, hingga Satpol PP.
Selanjutnya barisan abdi dalem yang membawa panji panji keraton, dan becak yang dinaiki para muazin azan pitu Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Barulah di bagian paling belakang terlihat orang orang yang memanggul keranda jenazah Sultan Arief. Sultan Sepuh XIV dimakamkan di kompleks Astana Gunung Sembung, Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Rabu (22/7/2020).
Mereka tampak bergantian memanggul keranda yang ditutupi kain hijau tersebut. Selain itu, lantunan kalimat tauhid juga terdengar bergema saat rombongan tersebut melintasi sejumlah ruas jalan protokol di Kota Udang. Mereka berjalan kaki sejauh kira kira tujuh kilometer dari Keraton Kasepuhan menuju kompleke Astana Gunung Sembung.
Sejumlah warga dan pengendara pun tampak menepi untuk memberikan ruang agar iring iringan itu melintas. Beberapa warga juga terlihat mengabadikan momen tersebut menggunakan kamera ponselnya. Rencananya jenazah Sultan Arief dimakamkan persis di samping ayahandanya, Sultan Sepuh XIII, Maulana Pakuningrat, di kompleks pemakaman para Sultan Cirebon itu.