WNI di Singapura yang sempat dinyatakan positif 2019 nCoV (virus corona), kondisinya kini mulai stabil. Hal tersebut dijelaskan dalam rilis KBRI Singapura, mengenai update informasi dan perkembangan virus corona di Singapura. Saat ini WNI tersebut masih ditangani tim medis di ruang isolasi Singapore General Hospital.
“Berdasarkan informasi dari rumah sakit, KBRI Singapura memastikan bahwa WNI tersebut dalam keadaan stabil." "KBRI akan terus melakukan pemantauan secara dekat terkait kondisi WNI dimaksud,” demikian bunyi keterangan resmi dari KBRI Singapura, Jumat (7/2/2020). WNI tersebut merupakan kasus ke 21 yang diidentifikasi terinfeksi virus corona oleh Kementerian Kesehatan Singapura (MoH).
Identitas dari WNI tersebut masih dirahasiakan karena adanya Personal Data Protection Act. Sebelumnya, WNI berusia 44 tahun itu bekerja sebagai imigran. Dia tidak memiliki riwayat bepergian ke China dan merupakan asisten rumah tangga dari seorang warga Singapura yang sebelumnya telah dinyatakan positif virus corona.
Hingga saat ini total pasien positif virus corona di Singapura mencapai 28 orang dan masih menjalani perawatan secara intensif di Singapore General Hospital. Sedangkan 295 orang lainnya sudah dinyatakan negatif, serta 62 orang lagi masih menunggu hasil pemeriksaan. “KBRI kembali menyampaikan imbauan kepada seluruh WNI yang berada di Singapura untuk beraktivitas normal, namun tetap waspada dan ikuti anjuran Kementerian Kesehatan Singapura dan Indonesia, seperti menjaga kesehatan dan kebersihan, dan memperhatikan imbauan yang diedarkan melalui jalur resmi ,” imbuh keterangan tersebut.
Singapura mengatakan telah merencanakan penerbangan kedua untuk membawa warga Singapura kembali dari Wuhan. "Kementerian Luar Negeri terus melakukan diskusi dengan China terkait tentang rencana kami untuk membawa warga Singapura kembali ke rumah," kata kementerian dalam pernyataan emailnya, dikutip dari laman , Jumat (7/2/2020). Sejumlah 92 warga Singapura yang masih berada di Wuhan, China dipastikan terinfeksi.
Pihak berwenang juga mengatakan bahwa mereka harus meninggalkan beberapa warganya yang menunjukkan gelaja terinfeksi virus corona.
