Masyarakat Indonesia hingga saat ini masih terus membicarakan wabah virus corona atau Covid 19. Banyakdiantara merekayang terus berpikiran positif dan menganggap wabah ini akan segera berakhir. Namun, tak sedikit juga yang berpikiran pesimis.
Sebagian besar masyarakat pesimis karenamenganggap PresidenJokowikurang bijak dalammengambil terkati pencegahan penyebaranvirus corona di Indonesia. Mengenai hal ini,Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,LuhutBinsarPandjaitan angkat bicara. Ia pun memberikan bantahannya dengan tegas.
Bantahan itu Luhut sampaikan saatlive di Kompas TV. Menurut Luhut, ada yang diprioritaskan olehJokowidalam pencegahan maupun penangananCovid 19ini. Melansirdari tayangan YoutubeKompasTV,Kamis (2/3/2020), Luhut awalnya menanggapi soal pemerintah dinilai lambat dalam mengambil keputusan.
Ia mengatakan keputusan yang diambil tentunya mempertimbangkan berbagai hal. Salah satunya,konsekuensi yang harus ditanggung. Luhut menambahkan, keputusan yang diambil pemerintah Indonesia dalam mengambil tidak berbeda jauh dengan negara negara lain yang dianggap lebih cepat dan tegas.
Setiap negara, lanjutnya, tentu punyasituasi permasalahan yang berbeda beda. "Siapa yang bilang kita lambat, kan hampir sama saja keputusannya." "India, Malaysia, kita yang beda beda satu dua hari," ujar Luhut.
"Masing masing mempunyai masalah sendiri, massa massanya punya pertimbangannya sendiri," jelasnya. Luhut lalu menjelaskanbahwa setiap kebijakan yang diambilJokowiterkait penanganan VirusCoronatidak bisa serta merta. Harus ada satu hal yang dipertimbangankan.
Hal yang Luhut maksudadalah masyarakat kurang mampu yang berada di kalangan bawah. Mengingat mereka bisa dikatakan sangat terdampak dengan penyebaranCovid 19. Oleh karena itu, mereka menjadi tanggung jawab penuhJokowidan pemerintah.
Prinsip itulah yang selalu diwanti wanti olehJokowikepada jajarannya, termasuk para menteri. "Presiden itu wanti wanti kita, selalu berkali kali, mungkin karena berlatar beliau," ungkap Luhut. "Beliau selalu bilang, saya punya tanggung jawab besar kepada orang orang yang kurang mampu, rentan itu," jelasnya.
Atas dasar itu, setiap kebijakan yang diambil harus mempertimbangkan Jokowi beserta jajaran menterinya. Sebisamungkin, lanjut Luhut, pemerintah memastikan supaya keadaan masyarakat kurang mampu tadi tidak semakin sulit. Karena itu, mereka memutuskan untuk tidak melakukan lockdown ataupun karantina wilayah.
Hal itulah menurut Luhut tidak banyak dipahami oleh banyak orang. Pemerintah akan menerapkan status darurat kesehatan dan membelakukan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB). "Jadi policy saya, harus bisa mengamankan mereka, ini yang tidak banyak dipahami orang," kata Luhut.
"Kita mungkin orang orang berada enak dengar, tapi orang yang satu tempat tinggal untuk 4 5 orang itu gimana." "Presiden sampai mikir ke situ, bagaimana orang ini, bagaimana kita mengurangi penderitaan mereka, itu yang bikin sulit," imbuhnya. Lebih lanjut, Luhut menilai kebijakan PSBB itulah yang dirasa sesuai dan tepat untuk diterapkan di tengah pandemi VirusCoronadi Indonesia.
Bagaimanapun juga, mereka harus tetap memikirkan masyarakat kalangan bawah. "Kita lihat ini yang paling bisa mengatasi itu," pungkasnya. Simak videonya mulai menit ke 10.25