Di tengah negara negara tetangga yang terkena virus Corona atau Covid 19, hingga saat ini, Minggu (16/2/2020) Indonesia masih dinyatakan bebas dari virus Corona. Negara tetangga Indonesia yang warganya terkonfirmasi terinfeksi virus Corona antara lain Australia, Malaysia dan Singapura. Tak hanya di Indonesia, puluhan WNI yang berada di kapal Pesiar Diamond Princess di Jepang juga bebas dari Virus Corona.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putratnto mengucap syukur lantaran Indonesia masih bebas dari virus Corona. "Kalau tidak (ada temuan virus corona) ya justru disyukuri, bukan dipertanyakan. Itu yang saya tak habis mengerti, kita justru harus bersyukur Yang Maha Kuasa masih memberkahi kita," kata Terawan diKantor TNP2K, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020) sebagaimana dikutip dari Menurut Terawan, selama ini Indoneia telah melakukan kewaspadaan tinggi atas potensi penyebaran virus Corona.
"Kita semua waspada tinggi, melakukan hal hal yang paling level kewaspadaannya paling tinggi, dan peralatan yang dipakai juga peralatan internasional," ujar dia. Oleh karena itu, Terawan pun berharap tidak ada yang menyangsikan persoalan tersebut. Hal tersebut juga menjadi respons atas kekhawatiran peneliti Harvard karena belum terdeteksinya virus corona di Indonesia.
Menurut mereka, ketiadaan virus corona di Indonesia berarti bahwa virus tersebut sebenarnya sudah menyebar tapi tak terdeteksi. "Itu namanya menghina, wong peralatan kita kemarin di fix kan dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS). Kita menggunakan kit nya dari AS," ujar dia. Perwakilan organisasi kesehatan dunia, WHO, di Indonesia memberi tanggapan terkait Indonesia yang masih nol kasus virus Corona.
Perwakilan WHO di Indonesia,Dr N. Paranietharan mengatakan Indonesia telah mengambillangkah konkret untuk bersiap menghadapi penyebaran virus Corona. Pihaknya bersama Kementerian Kesehatan terus melakukan pemantauan. “Beberapa kegiatan saat ini sedang berlangsung, dari melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengamatan di pintu masuk di seluruh negeri, memastikan kapasitas laboratorium dan ketersediaan alat tes khusus, hingga melengkapi rumah sakit yang ditunjuk dengan fasilitas yang memadai untuk mengelola orang yang dicurigai dan / atau orang yang terinfeksi,” papar Paranietharan, menjawab pertanyaan yang diajukan
Paranietharan mengatakan, Indonesia saat ini telah memiliki alat tes yang diperlukan untuk melakukan tes khusus untuk mendeteksi infeksi coronavirus (COVID 19) dengan cepat. “Seperti dilaporkan oleh Departemen Kesehatan semua sampel yang dikumpulkan dan diuji telah mengembalikan hasil negative pada 12 Februari 2020,” kata dia. Menurut dia, metode PCR untuk deteksi virus corona COVID 19 adalah metode yang tepat.
“Laboratorium (Litbangkes) menggunakan metode yang sesuai untuk COVID 19. Mereka mengikuti prosedur operasi standar dalam menguji sampel sesuai pedoman,” lanjut Paranietharan. Adapun penggunaan alat tes khusus untuk COVID 19 ini telah dilakukan Litbangkes sejak 1 Februari 2020. Hasil dari tes ini dapat diketahui dalam waktu kurang dari 12 jam sejak sampel diterima.
Mengenai anggapan belum adanya kasus positif corona di Indonesia karena daya tahan tubuh masyarakat Indonesia kuat, Paranietharan menyatakan, belum ada bukti soal itu. Menurut dia, banyak faktor seputar COVID 19 yang belum diketahui. Tak hanya dari dalam negeri, kabar menggembirakan juga datang dari WNI di luar negeri.
Sebanyak 78 WNI yang berada dikapal Pesiar Diamond Princess di perairan Yokohama, Jepang dinyatakan negatif Corona. Padahal, otoritas Jepang menyatakan terdapat lebih dari 60 orang yang positif virus corona di kapal itu. Meski negatif, 78 WNI diwajibkan mengikuti karantina selama 14 hari sejak 5 Februari 2020 lalu sesuai protokol kesehatan WHO.
Kementerian Luar Negeri RI terus memantau perkembangan 78 WNI tersebut. Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan, kondisi terkini 78 WNI yang merupakan kru kapal itu, dalam keadaan sehat dan bebas dari virus corona, setelah hampir satu minggu dilakukan proses karantina. "Info dari otoritas Jepang, ada 78 WNI dalam kapal Diamond Princess, semuanya kru kapal dan semuanya saat ini dalam kondisi sehat," kata Judha saat dihubungi , Selasa (11/2/2020).
Pihak kapal telah menyediakan kebutuhan logistik, layanan telepon dan internet gratis untuk memudahkan awak dan penumpang berkomunikasi dengan keluarga. Baik kru dan penumpang kapal yang dinyatakan positif virus jenis 2019 nCoV, seluruhnya telah dipindahkan dan diisolasi di rumah sakit di Prefektur Kanagawa.