Beberapa hari yang lalu, publik ramai membicarakan salah satu media internasional yang mengabarkan bahwa Indonesia bisa menjadi hotspot atau pusat penularan baru Covid 19. Mengenai hal ini, pihak pemerintah melalui Juru BicaraPemerintahuntuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto angkat bicara. Yurianto mengatakan, masyarakat harus disiplin beradaptasi dengan kebiasaan baru agar selalu aman dari risiko penularanCovid 19.
"Lakukan adaptasi kebiasaan baru jika ingin produktif,"ujar Yuri saat dikonfirmasiKompas.com,Sabtu (27/6/2020). "Pada intinya harus aman dari Covid 19," lanjutnya. BagiYuri, produktif tetapi aman dari Covid 19 merupakan hal yang mutlak. Dengan begitu, lanjutnya, meluasnya penularan virus pada masa new normal bisa ditekan.
Yuri menegaskan, aktivitas luar rumah yang sudah boleh dilakukan masyarakat hanyalah yang sifatnya produktif. Masyarakat tetap diminta untuk berada di rumah jika aktivitas tersebut bisa ditunda atau tidak diperlukan. Hal ini demi mencegah rantai penularan Covid 19.
"Aktivitas di luar rumah semata mata hanya untuk kepentingan produktivitas kita." "Bukan berarti kepentingan kepentingan yang bisa ditunda, yang tidak perlu dilakukan, masih kita paksakan untuk kita lakukan," kata dia. Yuri mengatakan, seandainya pun ingin kembali produktif di luar rumah, masyarakat wajib mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid 19. Sebelumnya, Yurianto juga mengatakan, ada tiga lokasi yang rawan menjadi titik titik baru penularan Covid 19 berdasarkan kajian ahli.
"Di era adaptasi kebiasaan baru (new normal) maka ada beberapa titik yang berpotensi untuk bisa menjadi tempat sebaran baru (penularan) Covid 19," ujar Yuri. Pertama, kata dia, adalah ruang kantor. Untuk menghindari penularan Covid 19 di kantor, pemilik perusahaan atau pengelola disarankan mencermati tiga hal. "Satu, perhatikan pengisian ruang dengan jumlah orang."
"Untuk memastikan setiap pekerja di kantor bisa menjaga jarak setidaknya 1,5 meter, antara satu dengan yang lain," tutur Yuri. Lalu, yang harus dicermati bahwa adanya kontak yang lama antara sesama karyawan akan berpeluang untuk terjadi penularan sehingga para karyawan diharuskan menjaga jarak dan tetap memakai masker saat berada di ruang kerja. Kemudian, harus mengatur ventilasi dan sirkulasi udara di kantor.
"Diupayakan penggunaan pendingin ruangan tidak sepanjang waktu." "Mungkin dimulai pada jam tertentu dan diupayakan juga setiap hari udara di dalam kantor berganti udara segar dari luar," kata dia. Lokasi kedua, kata Yuri, adalah rumah makan, restoran, warung, atau kantin.
Mayoritas individu akan sering berada di lokasi tersebut di jam tertentu, misalnya saat makan siang. Oleh karena itu, pemilik tempat makan dan masyarakat harus disiplin menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan memakai masker saat berada di tempat makan. Lokasi ketiga adalah sarana transportasi massal.
Yuri mengatakan bahwapemerintahsudah menempuh sejumlah kebijakan untuk mengurai kepadatan di transportasi umum. Merujuk pada tiga hal di atas, Yuri mengimbau masyarakat agar selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan di masan ew normal . Sementara itu,Jumlah kasus positif virus corona atauCovid 19masih terus bertambah. Berdasarkan data pemerintah, terdapat penambahan sebanyak 1.385 kasus.
Dengan demikian, kasus positif Covid 19 di Indonesia hingga Sabtu (27/6/2020) pukul 12.00 WIB mencapai 52.812 kasus, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. “Dari hasil pemeriksaan, kasus positif hari ini ada 1.385 orang, sehingga totalnya 52.812 orang,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid 19Achmad Yuriantodalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Sabtu sore. Jumlah 1.385 kasus baru itu didapatkan setelah pemerintah melakukan pemeriksaan 21.589 spesimen dalam sehari.
Adapun total spesimen yang telah diperiksa ada 753.370 spesimen. Satu orang bisa diambil sampel spesimennya lebih dari satu kali. Data dalam periode yang sama juga memperlihatkan penambahan 576 pasien Covid 19 yang sembuh. Mereka dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan dengan metodepolymerase chain reaction(PCR) memperlihatkan hasil negatif.
Dengan demikian, total pasien sembuh setelah terinfeksi virus corona ada 21.909 orang. “Kita catat pada hari ini adalah sebanyak 576 orang sembuh, sehingga totalnya menjadi 21.909 orang,” ucap Yuri. Kemudian, Yuri menyampaikan kabar duka dengan masih adanya pasien Covid 19 yang meninggal dunia.
Ada 37 pasien Covid 19 yang tutup usia dalam periode 26 27 Juni 2020, sehingga totalnya menjadi 2.720 orang.