Indonesia akan terjadi gerhana matahari cincin pada 26 Desember 2019, berikut lantunan doa dzikir serta tata cara salat gerhana. Badan Meteorogi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginfokan Indonesia akan mengalami gerhana matahari cincin pada Kamis (26/12/2019)hari ini. Ada 6 provinsi dan 25 kota di Indonesia yang akan dilewati gerhana matahari cincin.
Pada saat terjadi gerhana bulan dan matahari, umat muslim dianjurkan untuk mendirikan salat gerhana serta melantunkan doa dzikir. Imam Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, menjelaskan bahwa pelaksanaan hadist tersebut yakni: “Berdzikirlah, bertakbirlah, bertasbihlah, dan bertahlillah.”
Praktisnya, hal itu dapat dirangkum dalam sebuah doa yang dibaca berulang ulang sampai habisnya gerhana, Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallaahu Allahu Akbar. “Maha suci Allah. Segala puji bagi Allah. Tiada Tuhan, melainkan Allah. Allahlah Yang Maha Besar.”
Secara keseluruhan, tata cara shalat gerhana sama seperti shalat biasa dan bacaannya pun sama, di antaranya: Berikut tata cara salat gerhana: Niat Shalat Gerhana Matahari (Kusuf)
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى "Usholli sunnatan likusuufis syamsi rok'taini lillahi taa'ala" Artinya : "Aku niat shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta'ala"
Yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa. Sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: جَهَرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فِى صَلاَةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901) Sambil memanjangkannya. Sambil mengucapkan ’SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD’
Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama. Kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya. Yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
Sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan gerakannya lebih singkat dari sebelumnya. (Lihat Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim, 349 356, Darul Fikr dan Shohih Fiqih Sunnah, 1: 438) Demikian penjabaran niat dan tata cara salat gerhana.
Lantas pertanyaanya, Ketika umat Muslim tahu bahwa akan terjadi gerhana namun tidak melihatnya, apakah disunahkan salat gerhana bulan? Kembali merujuk hadis Rasulullah Muhammad SAW: "jika kalian melihat keduanya (gerhana bulan atau gerhana matahari), berdoalah pada Allah, lalu shalatlah hingga gerhana tersebut hilang,"
Umat Islam Indonesia tidak menyaksikan adanya gerhana bulan total, tidak dianjurkan melaksanakan salat gerhana. Semoga bermanfaat, dan selamat melaksanakan salat gerhana matahari bagi kalian yang berkesempatan melihatnya secara langsung.