Penyebaran virus corona atau Covid 19 semakin mewabah ke seluruh penjuru dunia. Hingga Selasa (3/3/2020), tercatat sudah lebih dari 90.000 kasus baru yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Indonesia sendiri mengumumkan adanya dua warga asal Depok, Jawa Barat yang positif terkena virus corona.
Para peneliti pun memperkirakan, di antara 1.000 kasus, 5 hingga 40 kasus virus corona akan mengakibatkan kematian. Meski begitu, tingkat kematian akibat Covid 19 tidak lebih tinggi dari penyakit SARS. Hal tersebut bisa membuktikan meski penyebaran coronavirus lebih cepat, namun peluang kesembuhan juga besar.
Selain itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto juga menegaskan masyarakat tidak perlu panik dan khawatir berlebihan terkait virus corona. Menkes mengatakan virus corona tidak akan menyebabkan sakit bila imunitas orang tersebut baik. Tetapi masyarakat Indonesia juga tetap harus waspada akan datangnya virus yang belum ada obatnya itu.
Lantas bagaimana cara ampuh untuk mencegah virus corona? Dokter Spesialis Paru bernama dr Chrisrianto Edy Nugroho Sp.P, FISR dari Rumah Sakit Indriati, Sukoharjo menanggapi hal tersebut. Menurutnya yang paling baik dalam pencegahan virus corona adalah mencuci tangan dengan sabun.
"Yang paling baik untuk pencegahan harus cuci tangan dengan sabun atau cairan antiseptik." Lanjut dr Chris penting juga menjaga tangan agar tidak sembarangan menyentuh mulut, hidung, dan mata. Selain melakukan hal tersebut, menjalankan pola hidup yang sehat pun dianjurkannya.
"Intinya menjalankan pola hidup sehat." "Seperti makan makanan yang bergizi, cukup tidur, cukup istirahat, tidak merokok dan tidak minum alkohol," tutur dr Chris yang juga berpraktik di Rumah Sakit JIH Solo itu. Selain menjelaskan cara 'ampuh' mencegah virus corona, dr Chris juga menerangkan penggunaan masker.
Dokter Chris menuturkan penggunaan masker bisa meminimalisir terjadinya penularan virus corona. "Pemakaian masker memang tidak menjamin 100 persen tidak bisa tertular virus atau bacteri, tapi paling tidak meminimalisir terjadinya penularan," ungkapnya. Menurut dr Chris yang seharusnya 'wajib' menggunakan masker adalah seseorang yang sedang terkena flu.
"Yang paling tepat harus mengenakan masker seharusnya memang yang sedang sakit flu," kata dr Chris. Hal tersebut bertujuan agar terhindar dari kuman yang keluar dari tubuh sesuai bersin atau batuk. "Tujuannya supaya kuman, entah itu virus atau bakteri yang keluar dari tubuh pada saat bersin atau batuk tidak beredar di udara."
"Karena bisa menempel ke benda benda lain yang terkena atau terhirup oleh orang lain dan menyebakan terjadinya penularan," jelasnya. Lebih lanjut, dr Chris menerangkan penggunaan masker tersebut akan lebih efektif jika memang berada di tempat umum yang banyak kerumunan orang. "Karena kita semua tidak tahu kemungkinan di tempat itu juga ada yang sedang terkena penyakit flu."
"Mungkin saat sedang bersin atau batuk akan dapat memercikkan kuman (virus atau bakteri) ke udara." "Maka secara tidak sengaja akan bisa terhirup ke saluran nafas seseorang sehingga bisa tertular," pungkasnya.