Peristiwa yang menimpa George Floyd membuat masyarakat Amerika Serikat murka. Demonstran mengerumuni kediaman Derek Chauvin, polisi yang menindih leher George Floyd hingga meninggal dunia. Seorang demonstran justru menerima perlakuan seperti ini
Buntut kasus rasisme George Floyd, demonstran mengerumuni rumah Derek Chauvin, seorang demonstran mendapat perlakuan seperti ini Kasus yang menimpa pria kulit hitam di Minneapolis, Amerika Serikat berbuntut panjang dan besar. George Floyd tewas setelah mengalami kekerasan yang dilakukan oleh polisi di Minneapolis, Amerika Serikat.
Beredar video George Floyd yang tengah dianiaya oleh polisi berkulit putih. Video tersebut lantas menjadi viral dan menuai kemarahan masyarakat. Dalam video itu, polisi mendekati memborgolnya.
Kemudian dalam rekaman CCTV terlihat jelas jika George Floyd menurut dan mengikuti perintah dari polisi. Kemudian polisi bernama Derek Chauvin menyekapnya di aspal. Di mana sang polisi menempatkan lututnya di leher Floyd.
Floyd tidak bisa bernapas hingga akhirnya terkulai lemas. Dirinya kemudian dibawa ambulans dan menerima perawatan. George Floyd dinyatakan meninggal dunia pada Senin 25 Mei 2020
Setelah viral, sekitar 150 massa mengepung rumahDerek Chauvin, salah seorangpolisipembunuh pria kulit hitam,George Floyd, yang tewas diinjak lehernya. Mereka mengepung rumah Chauvin hampir sepanjang hari, berhadapan dengan 95 polisi yang menjaga kediaman pria 44 tahun yang telah dipecat itu. Chauvin sendiri belum terlihat kembali ke rumahnya sejak kasus pembunuhan ini tersebar luas.
Ia merupakan polisi yang menindih leher Floyd dengan lututnya selama 8 menit saat korban tiarap. Floyd kala itu diamankan polisi atas tuduhan melakukan transaksi dengan uang palsu. Laporan eksklusif dari Daily Mail mengabarkan, awalnya sekitar 20 polisi berjaga mengamankan barikade di luar rumah Chauvin, yang garasinya sudah ditulisi pakai cat merah bertuliskan "BunuhPolisiBabi". Massa sebagian besar adalah warga sipil, dan sangat gencar memaki polisi dengan kata kata kotor.
Setelah beberapa menit diteriaki massa, polisi lalu memanggil bala bantuan. Sekitar 75 polisi anti huru hara kemudian datang dengan peralatan lengkap. Mereka membentuk barisan untuk menjaga rumah Chauvin dari amuk massa. Daily Mail melanjutkan, saat seorangdemonstranmendekati polisi ia langsung ditembak peluru karet, dipukul di selangkangan hingga tersungkur ke tanah.
Selang beberapa menit kemudian Michael Kjnaas (25) mendekati barikade polisi dan yang lain menembakkan paintball (bola cat). Ia juga dipukul di pangkal paha lalu terjatuh. Massa lainnya lalu membantunya berdiri dan menjauh dari polisi. Kjnaas mengaku kepada Daily Mail , "Polisi itu memukulku dengan keras. Aku baru saja menginjak rumput. Aku berada 30 kaki (hampir 10 meter) jauhnya dari mereka."
"Mereka menembakku di selangkangan. Aku tid Kemudian sekitar 10 menit kemudian seorang pria kulit putih mulai adu pendapat dengan beberapa demonstran. Pria itu berkata ke para demonstran, ia pernah berperang dan tidak suka orang Islam. Pria itu lalu mendorong seorang wanita dan demonstran lainnya.
DemonstranRashid Alhuribi (27) mengatakan kepada Daily Mail , "Aku tidak tahu mengapa orang itu mendorongku. Aku berbicara dengannya dan aku kira dia hanya berlebihan dan emosi dan mendorongku tanpa alasan." Polisi lalu dengan cepat mengamankan pria itu dengan borgol plastik.
Melalui pengeras suara, polisi mengumumkan aksi unjuk rasa ini melanggar hukum dan menyuruh massa pergi, tetapi para demonstran masih memenuhi jalanan. Sekitar pukul 19.30 waktu setempat, kedua pihak tampak tenang. Para pengunjuk rasa mendiami di satu sisi jalan, sedangkan polisi berada di sisi lainnya.
Keempat polisi Minneapolis yang terlibat dalam pembunuhan ini telah dipecat pada Selasa (26/5/2020). Mereka adalah Derek Chauvin, Thomas Lane, Tou Thao, dan J Alexander Kueng. Rekaman video memperlihatkan Derek Chauvin menindih leher George Floyd dengan lututnya selama 8 menit, sampai dia pingsan lalu meninggal. Pihak berwenang mengklaim Floyd menolak diamankan, tetapi rekaman video lain memperlihatkan sebaliknya, menunjukkan dua polisi secara paksa mengeluarkan dia dari mobilnya dan Floyd tampak mematuhi petugas.
Wali Kota Minneapolis Jacob Frey telah mengumumkan pemecatan keempat polisi itu di Twitter, menyebutnya "Keputusan tepat." Frey menganggap kasus Floyd sebagai pembunuhan dan secara terbuka menyerukan Chauvin ditahan. "Saya bukan jaksa penuntut umum, tapi biar kujelaskan."
"Polisi yang menangkap itu telah membunuh seseorang," katanya kepada CBS pada Kamis (28/5/2020). "Dia (Floyd) akan masih hidup hari ini jika berkulit putih." "Fakta fakta yang saya lihat, yang sangat terbatas, mengarahkan saya ke keterlibatan ras."
Sementara itu Gubernur Minnesota Tim Walz telah memanggil pasukan Garda Nasional dan pasukan negara bagian untuk bersiap mengamankan amuk massa yang telah membakar kantor polisi dan toko toko. Kerusuhan ini terjadi usai jaksa pada Kamis mengatakan, "bukti yang ada tidak mendukung tuduhan kriminal" dalam kasus ini.