Dokter di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengungkap kondisi terkinipasienyang dinyatakan suspect Virus Corona. Sedangkankini pasien suspect Virus Corona tersebut tengah menjalani perawatan di ruang isolasi RSHS Bandung. Hal itu disampaikan Dokter RSHS Bandung saat menggelar konferensi pers pada Senin (27/1/2020).
Dokter mengatakan, pasien yang ter suspect Virus Corona masih dipasangi alat bantu bernafas. Selain itu, mereka juga masih diberi obat obatan oleh dokter. Namun dokter mengatakan bahwa obat bukan untuk menaikan tekanan darah.
"Tapi dengan tanpa pemberian obat artinya tidak menggunakan obat obat yang mensuport tekanan darah," ujar dokter. Meski tekanan darahnya stabil, namun dari pemeriksaan laboratorium menunjukkan ada perburukan. "Tekanan darah stabil yang lainnya secara umum kondisi stabil tapi hanya memang dilihat dari pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa ada perburukan," jelas dokter.
Kini, dokter tengah memantau lebih lanjut keadaaan pasien tersebut. "Mungkin itu saja, dari pasien ini kamu juga sudah lakukan pengambilan spesifen dari tenggorokan untuk diobservasi lanjut," lanjutnya. Pada kesempatan itu, dokter juga menyebut pasien suspect Corona Virus tersebut mengalami kejang kejang hingga tak sadarkan diri.
Dokter menyebut pasien tersebut mengalami sesak nafas hinggatak sadarkan diri. Tim dokter pun menyebut hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi pasien tersebut semakin memburuk. "Jadi ada sesak napas yang hebat sehingga membutuhkan alat bantu nafas lalu dengan kondisi yang tidak sadar dan kejang."
"Dan saat dilakukan pemeriksaan foto dada itu ternyata ada perburukan," sambungnya. Melihat kondisi tersebut, dari Rumah Sakit Borromeus, pasien lantas dipindahkan ke RS Hasan Sadikin Bandung. Dokter yang menangani langsung merawat pasien suspect Virus Corona itu ke ruang isolasi.
"Dan akhirnya pada saat itu dokter yang merawat di Rumah Sakit Borromeus memutuskan untuk mengirim pasien (ke RS Hasan Sadikin) agar dirawat di rumah sakit di ruang isolasi," kata dokter. Pada kesempatan itu, sebelumnya dokter mengonfirmasi bahwa pasien suspect Virus Corona itu memiliki riwayat epilepsi. Karena itu lah, pasien tersebut kerap pergi ke Singapura untuk berobat.
"Sudah lama menderita epilepsi dan selama ini pasien sering berobat ke Singapura," ucap dokter. "Dan terakhir pasien ini kontrol ke rumah sakit di Singapura dalam kondisi baik saat itu." Dokter juga menyatakan pasien suspect Virus Corona itu baru saja pulang dari Singapura pada Rabu (22/1/2020).
Kala itu, pasien tersebut langsung pulang ke kediamannya yang berada di Bandung, Jawa Barat. Dokter tersebut menjelaskan, pasien suspect Virus Corona itu mengalami batuk dan demam sepulang dari Singapura. "Lalu kembali ke Bandung tanggal 22 Januari 2020," ucap sang dokter.
"Dan satu hari setelah kembali dari Singapura pasien mengalami batuk dan demam." Kondisi pasien tersebut semakin hari semakin memburuk. Hingga pada Sabtu (25/1/2020), pasien tersebut kejang dan tak sadarkan diri lalu langsung dilarikan ke RS Borromeus Bandung.
"Lalu di dua hari kemudian atau di tanggal 25, waktu itu pasien kejang dan tidak sadar sehingga dibawa ke Rumah Sakit Borromeus," kata dokter. "Jadi pasien itu pada saat datang di tanggal 25, dua hari yang lalu, dalam kondisi tidak sadar, kejang, dan ada riwayat batuk dan panas badan." Ternyata setelah dilakukan pemeriksaan, terdapat infeksi di paru paru pesien suspect Virus Corona itu.
"Namun pada saat itu dilakukan pemeriksaan darah dengan hasil yang menunjukkan adanya suatu infeksi," kata dokter. "Kemungkinan dari infeksi paru."